Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada suatu kesempatan pernah menyatakan dukungannya agar Indonesia dengan negara bilateral, bisa melakukan transaksi tanpa menggunakan dolar AS, yakni dengan mendorong transaksi menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS).
Sri Mulyani memandang, LCS penting dalam mendorong pemulihan ekonomi. Apalagi ketika banyak ketidakpastian dari global.
Bendahara negara ini melihat LCS di jalur keuangan merupakan exit strategy untuk mendukung pemulihan, diharapkan stabilitas makro akan semakin kuat dan berkelanjutan, tidak hanya masing-masing negara tetapi secara global.
“Tujuan LCS untuk mengurangi hubungan dalam satu mata uang tunggal terutama dolar AS. Hal ini diharapkan semakin stabilnya hubungan perdagangan dan investasi antar negara termasuk Indonesia dengan negara ASEAN,” ujarnya dalam webinar yang menjadi rangkaian pertemuan G20 tahun lalu, dikutip Selasa (18/4/2023).
LCS adalah kerja sama Indonesia dengan sejumlah bank sentral negara lain, yang bertujuan untuk menggunakan mata uang lokal setiap kali berlangsung transaksi perdagangan bilateral dan investasi.
Lewat LCS, nantinya masing-masing negara tidak perlu lagi bergantung dengan dolar AS. Jadi ketika dunia usaha ingin melakukan aktivitas ekspor impor, maka tidak perlu lagi menukarkan uang ke dolar AS. Sehingga kebutuhan dolar AS di pasar akan berkurang.
“Biaya transaksi yang lebih rendah karena tidak perlu atau dalam hal ini pedagang tidak perlu mengubah mata uang menjadi dolar AS,” terang Sri Mulyani.
“Ini juga dapat menciptakan jaring pengaman keuangan untuk transaksi keuangan antar negara dan mengurangi risiko kerentanan akibat goncangan ekonomi global yang menyebabkan ketidakstabilan keuangan,” sambungnya.
Seperti diketahui, saat ini seluruh negara ASEAN sepakat untuk melakukan kerja sama transaksi pembayaran lintas batas dengan menggunakan mata uang lokal.
Penggunaan pembayaran lintas batas menggunakan mata uang lokal tersebut kerap disebut sebagai skema local currency transaction (LCT). Alias transaksi tanpa menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).
Lima negara ASEAN, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina telah meneken kerjasama transaksi pembayaran lintas batas sejak November 2022, di tengah pelaksanaan KTT G20 Indonesia.
Kerja sama pembayaran lintas batas 5 negara ASEAN tersebut mencakup kode QR, fast payment, data, RTGS, dan transaksi mata uang lokal.