Kronologi Budiman Sudjatmiko: Dukung Prabowo, Dipecat PDIP

Kronologi Budiman Sudjatmiko: Dukung Prabowo, Dipecat PDIP

Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko. (Tangkapan layar Instagram @prabowo)

Politikus Budiman Sudjatmiko resmi didepak dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Kamis (24/8) lalu. Pemecatan tersebut buntut dari deklarasi Budiman yang mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.

Padahal, https://hokijackpot.online/ arah politik partai berlambang banteng cukup jelas, di mana Ketua Umum PDIP Megawati telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres. Budiman sendiri telah bergabung dengan PDIP sejak 19 tahun lalu atau mulai 2004.

Budiman sendiri tidak terlalu banyak berkomentar mengenai pemecatan dirinya. Yang pasti, mantan aktivis reformasi 1998 tersebut memilih sikap berlapang dada.

“Tak ada (tanggapan). Saya cuma bilang ‘menerima’,” ujar Budiman dikutip dari Detik.com.

Mengutip surat yang diterima Detik.com, terlihat surat berisi keputusan pemberian sanksi kepada Budiman. Surat itu ditandatangani oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Salah satu poin yang ada di dalam surat tersebut menyatakan terkait pemberian sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Budiman.

“Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil. dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” bunyi salah satu poin surat tersebut.

Awal Mula Kedekatan Prabowo dengan Budiman

Kedekatan Budiman dengan Prabowo berawal ketika mantan Kader PDIP ini mengunjungi kediaman Prabowo yang berada di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Dalam pertemuan itu, Budiman mengungkapkan sejumlah poin pembicaraan dengan Prabowo.

Dia pun memuji Prabowo sebagai sosok nasionalis yang memiliki pemikiran hebat. “Kita tadi cukup lama berdiskusi banyak hal-hal yang kita banyak persamaan, visi, persamaan pandangan,” katanya.

Menurut Budiman, Prabowo mewakili cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengannya. Dia juga menilai di tengah krisis global saat ini, dibutuhkan dua latar belakang kepemimpinan, yakni militer dan aktivis.

“Kedua orang itu biasanya mampu berbicara hal-hal strategis secara komprehensif,” tegas Budiman.

Budiman juga tak ragu mengatakan Prabowo yang berjiwa nasionalis merupakan salah satu orang terbaik yang dibutuhkan Indonesia.

Sementara itu, Prabowo mengungkapkan dirinya dan Budiman menyatakan sepakat bahwa tantangan global saat ini tak mudah untuk dihadapi.

“Jadi pemikiran beliau bahwa kapal besar Indonesia, negara besar seperti Indonesia, perlu suatu persatuan,” tuturnya.

Sebulan setelah pertemuan itu, Budiman resmi menyampaikan dukungannya untuk Prabowo dan mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman (Prabu). Bahkan, Budiman menyebut dirinya siap bertanggung jawab atas keputusan tersebut.

Deklarasi Prabu dilaksanakan di Marina Convention, Semarang, Jumat (18/8/2023) lalu. Budiman menegaskan, keputusan itu dilakukan atas nama dan keinginan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kepartaian.

“Tapi saya yakin, saya tidak punya prasangka buruk pada partai PDI Perjuangan, dan PDI Perjuangan tentu saja punya aturan dan kalau saya disanksi ya bagi saya itu tanggung jawab saya, itu sepenuhnya tanggung jawab Budiman Sudjatmiko,” jelas Budiman, Minggu (20/8/2023).

Budiman mengaku memiliki alasan lebih memilih Prabowo dibanding Ganjar Pranowo, yang diusung partainya. Meski siap menerima sanksi, Budiman berharap agar tidak dipecat dari partai PDI Perjuangan.

Ia lantas mengusulkan supaya PDIP dan Gerindra bisa membentuk aliansi strategis di Pilpres 2024. Dengan begitu, sikapnya mendukung Prabowo baru-baru ini tidak dianggap salah.

Di samping itu, Budiman juga berharap dengan terbentuknya aliansi PDIP dan Gerindra itu tak membuat dirinya sampai dipecat oleh PDIP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*