Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya akan menerima PPP bila memang nantinya ingin bergabung denga koalisi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui, Prabowo-Gibran didukung oleh yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, empat partai non-parlemen yaitu PBB, Partai Gelora Indonesia, PSI, Partai Garuda.
Menurut dia, sejak awal koalisi pendukung Prabowo-Gibran akan terbuka untuk menerima partai politik (parpol) yang tidak mendukung mereka di Pilpres 2024.
Baca Juga: AHY Serahkan kepada Prabowo soal PPP Gabung ke Koalisi Indonesia Maju
“Gini, dari sejak awal Pak Prabowo dan Mas Gibran selalu menyampaikan bahwa koalisi indonesia maju adalah koalisi yang sangat inklusif yang akan merangkul semua komponen terbaik bangsa karena kita punya komitmen untuk bagaiman menjadikan Indonesia maju sehingga insyaAllah tidak ada yang ditinggalkan,” kata Ace di gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/2/2024).
Namun, parpol yang ingin bergabung harus setuju dengan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh koalisi Prabowo-Gibran.
“Jadi bagi kami prinsipnya siapapun yang memiliki cita-cita yang sama dan sesuai dengan visi yang mau dibangun oleh Prabowo-Gibran tentu kami sangat terbuka,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno menunggu keputusan Rapat Pimpinan Partai Nasional (Rapimnas) untuk menentukan langkah PPP di pemerintahan selanjutnya.
Sandi menjelaskan, secara pribadi dirinya siap jika pemerintah selanjutnya mengajak masuk ke kabinet.
Hal tersebut tidak terlepas untuk membantu pemerintah membangun bangsa.
Namun langkah tersebut tentu menunggu hasil keputusan Rapimnas PPP.
Di sisi lain pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden terpilih nantinya. Ia tidak ingin mencampuri lebih jauh urusan pembagian kursi di kabinet selanjutnya.
Baca Juga: PPP Tunggu Rapimnas untuk Putuskan Sikap di Pemerintahan Selanjutnya
“Kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, Partai Persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan, harus ikut aktif dalam membangun bangsa. Tapi tentu ada prosesnya, nanti ada Rapimnas dan sebagainya,” ujar Sandi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).