– Subvarian baru terbaru dari virus Covid yang diberi nama Arcturus dilaporkan sudah masuk ke Indonesia.
“Dua kasus,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, Kamis (13/4/2023).
Namun, dr. Nadia belum mengungkapkan lebih lanjut terkait daerah mana yang terkonfirmasi kasus tersebut.
Subvarian yang sangat menular
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang memantau subvarian Arcturus yang telah terdeteksi di lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, India, dan Inggris. Bahkan, Arcturus menjadi biang kerok di balik lonjakan kasus Covid baru-baru ini di India.
Penyebaran infeksi baru yang cepat di India memicu rasa ingin tahu tentang bagaimana XBB.1.16, atau Arcturus, berbeda dari Subvarian Omicron lainnya.
Menurut WHO, XBB.1.16 merupakan rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75 dan berbagi mutasi dengan XBB.1.5.
Mutasi varian baru ini dikaitkan dengan tingkat penularan dan tingkat infeksi yang lebih tinggi. Namun, laporan sejauh ini tidak menunjukkan peningkatan rawat inap, masuk ICU, atau kematian Arcturus.
Gejala Covid Arcturus
Berikut adalah sejumlah gejala Covid Arcturus:
- Demam lebih tinggi pada mereka yang terinfeksi
- Beberapa kasus konjungtivitis, terutama pada anak-anak
Namun, sebagian besar gejala COVID-19 yang Anda kenal juga merupakan gejala dari varian Arcturus ini.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, gejala COVID-19 yang paling umum termasuk:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan rasa atau bau
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare