Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan terdapat perusahaan China yang sudah menawarkan diri untuk masuk ke dalam proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Indonesia.
Tawaran China itu sebagai pengganti atas cabutnya perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products and Chemicals Inc dalam konsorsium proyek hilirisasi batu bara bersama PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam (PTBA) di Muara Enim, Sumatera Selatan.
Menko Marves Luhut mengungkapkan bahwa sudah ada perusahaan asal China yang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Air Products di proyek hilirisasi batu bara di Indonesia. Dia mengatakan pihaknya akan melihat perkembangan dari perusahaan tersebut Mei 2023 mendatang.
“Kalau China menawarkan diri sudah sih kemarin, kita akan coba lihat bulan Mei,” ujarnya saat konferensi pers di Kemenko Marves, dikutip Jumat (14/4/2023).
Adapun masih terdapat tahapan yang masih harus dilakukan dalam mencari pengganti Air Products. Dia juga mengatakan bahwa Air Products sendiri diklaim menggunakan teknologi yang berasal dari China. “Saya kira masih ada tahapan yang kita lebih giatkan lagi, Air Products itu kan teknologinya dari China juga ya,” jelasnya.
Asal tahu saja, proyek hilirisasi batu bara menjadi proyek kesayangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) lantaran masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN. Usai hengkangnya perusahaan AS dari proyek hilirisasi batu bara sebagai pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG), dikabarkan banyak investor baru yang mengantre untuk menggantikannya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Triharyo Soesilo mengatakan, perusahaan China berpotensi menjadi investor potensial karena merupakan produsen DME dengan jumlah besar, mencapai 12 juta ton.
“Kan DME terbesar di China 12 juta ton di sana jadi udah pengalaman biasa sih pengalaman pertamina,” kata Triharyo pada acara Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) 2023, di Jakarta, Kamis, (30/3/2023). “Banyak (investor China) yang berminat. Silahkan PTBA cari,” ungkap Triharyo.
Selain itu, Triharyo tidak menutup kemungkinan jumlah investor baru tersebut lebih dari satu.