Anak Buah Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tumbuh 5% di Kuartal I

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri penandatanganan Compact II Millennium Challenge Corporation (MCC) – sebuah program hibah dari Pemerintah Amerika Serikat untuk Indonesia senilai 649 juta US Dollar. (Instagram @smindrawati)

Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2023 ini mencapai 5%. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2023 secara keseluruhan diproyeksikan berada di kisaran 5% hingga 5,3%.

Demikian disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (17/4/2023).

“Pertumbuhan ekonomi triwulan 1 tahun 2023 diperkirakan sekitar 5%. Untuk keseluruhan tahun berpeluang di kisaran 5 sampai 5,3% secara keseluruhan,” ujar Febrio.

Ia menjelaskan, perkiraan tersebut cukup optimis karena mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan kondisi cukup kuat baik dari sisi perdagangan, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur, hingga pengelolaan inflasi yang dinilai cukup baik.

“Leading indikator menunjukkan pertumbuhan ekonomi kita cukup kuat didominasi permintaan domestik cukup kuat, inflasi dapat dikelola dengan baik, dari sisi supply bahwa sektor manufaktur, perdagangan, konstruksi semuanya masih tumbuh cukup kuat, PMI juga menguat,” lanjutnya.

Kendati demikian, ia berpesan agar terus waspada terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi global dan tantangan pertumbuhan ekspor secara keseluruhan yang masih sangat kuat di tahun ini.

Proyeksi ini senada dengan proyeksi yang dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) yang baru merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 menjadi 5%. Angka ini naik dari perkiraan sebelumnya yang dibuat pada Januari 2023 lalu yang berkisar di level 4,8%. Perubahan proyeksi ini didorong oleh pemulihan permintaan dalam negeri dan kinerja ekspor yang kuat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*